Senin, 16 Februari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN SEL KELAMIN

I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Makhluk hidup mulai dari tingkat uniseluler sampai tingkat multiselular memiliki kemampuan untuk mempertahankan jenisnya. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan spesiesnya di muka bumi. Proses mempertahankan jenis itu dapat dikategorikan ke dalam proses reproduksi atau perkembangbiakan. Tiap jenis hewan memiliki cara reproduksi yang berbeda satu sama lainnya. Pada hewan avertebrata proses reproduksi masih sederhana, sedangkan pada hewan vertebrata prosesnya kompleks dan melibatkan banyak organ reproduksi. Proses reproduksi didukung oleh adanya organ reproduksi, sel kelamin, saluran reproduksi, dan sejumlah hormon reproduksi pendukung lainnya.
      Pada organisme tingkat tinggi, dalam hal sistem organ reproduksi hingga tahapan reproduksinya sangatlah lengkap.  Syarat dilakukannya reproduksi pada suatu organisme apabila alat reproduksi telah terbentuk dan matang. Pada hewan jantan proses pembentukan alat kelamin dinamakan spermatogenesis, dimana dalam pembentukan sperma terdapat beberapa tahap yang membuat sel sperma menjadi matang dan siap membuahi.
      Berdasarkan kenyataan di atas maka dalam pengamatan sebagaimana yang telah dilakukan bahwa perkembangan sel gonad terdiri atas beberapa tahap, dimana masing-masing tahapan dalam perlakuannya diamati preparat awetan sel kelamin jantan dengan menggunakan mikroskop dan dicatat tiap tahapan perkembangannya.
      Lebih rincinya dalam tahapan pengamatan ini akan diuraikan lebih lanjut berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dilaksanakan di laboratorium, ada pun tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan dalam laporan ini.
B.     Rumusan Masalah.
      Rumusan masalah pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin yaitu Bagaimanakan struktur alat reproduksi jantan secara mikroskopis ?
C.    Tujuan Praktikum.
      Tujuan yang diperoleh dalam praktikum Perkembangan Sel Kelamin yaitu Untuk mempelajari struktur alat reproduksi jantan secara mikroskopis.















II. TINJAUAN  PUSTAKA
Sel sperma atau spermatozoa (berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang berarti benih dan makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma akan membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio. Peran aktif spermatozoon sebagai gamet jantan sehingga penting pada keberhasilan munculnya individu baru, oleh karena itu di dalam reproduksi sering diperlukan adanya standar kualitas spermatozoa (Guyton, 2006).
Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas membawa informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina. Spermatozoa berbeda dari telur yang merupakan sel terbesar dalam tubuh organisme adalah gamet jantan yang sangat kecil ukurannya dan mungkin terkecil. Spermatozoa secara struktur telah teradaptasi untuk melaksanakan dua fungsi utamanya yaitu menghantarkan satu set gen haploidnya ke telur dan mengaktifkan program perkembangan dalam sel telur (Sherwood, 2001).
Proses pembentukan gonad (sel kelamin) dinamakan gametogenesis. Proses pembentukan ovum (sel telur) dinamakan oogenesis dan proses pembentukan spermatozoid dinamakan spermatogensis. Secara keseluruhan gametogenesis secara berurutan dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu periode perbanyakan, tumbuh dan pematangan (Djuhanda,1981).
            Pembentukan Gamet, sel-sel sperma sebenarnya hanya merupakan inti berflagellum. Sperma dihasilkan dalam testis oleh sel-sel khusus yang disebut spermatonia. Spermatogonia yang bersifat diploid ini dapat membelah diri secara mitosis membentuk spermatogonia atau dapat berubah menjadi spermatosit primer. Meiosis dari setiap spermatosit primer  menghasilkan 4 sel haploid adalah spermatid  sekunder. Spermatid ini dalam proses tersebut, kemudian kehilangan banyak sitoplasma dan berkembang menjadi sel sperma (Scalon, 2003).
Sebuah sel sperma terdiri atas kepala yang mengandung kromosom dalam suatu keadaan kompak inaktif, dua sentriol dan ekor. Salah satu sentriol merupakan badan basal dari flagellum yang merentang sepanjang ekor. Mitokondria mengelilingi bagian atas flagellum yang menyediakan energy untuk gerakan pukulan cambuk (Kimball, 1994).
Fase spermatogenesis fase perbanyakan sel, bakal sel kelamin jantan memperbanyak diri secara mitosis, dan menghasilkan spermatogonium. Periode ini berlangsung di dalam stadium embrio. Kemudian selanjutnya di dalam testis. Fase Tumbuh Di dalam testis spermatogonium akan tumbuh menjadi bertambah besar. Dinamakan spermatosit I / spermatosit primer, kemudian mempersiapkan diri untuk pematangan. Fase pematangan pada periode pematangan, terjadi pembelahan meiosis untuk mendapatkan gamet yang haploid. Di dalam tubulus seminiferus dari testis spermatosit I mengalami pembelahan meiosis I.  Dari satu spermatosit I akan menghasilkan dua spermatosit II dan nantinya akan mengalami pembelahan meiosis II dan masing-masing menghasilkan dua spermatid. Kemudian spermatid akan berdiferensiasi dan berubah bentuk (transformasi) menjadi spermatozoid. (Djuhanda. 1981).


III. METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
      Praktikum Perkembangan Sel Kelamin dilaksanakan pada hari kamis, 21 maret 2013, pada pukul 08.00 s/d 10.20 WITA. Bertempat di Laboratorium Zoologi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Haluoleo Kendari.
B.     Alat dan Bahan
      Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin yaitu :
1.      Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan Praktikum Perkembangan Sel Kelamin
No.
Alat
Kegunaan
1
2

3
Mikroskop
Alat tulis

Kamera
Untuk mengamati preparat sel testis
Untuk mencatatdan menggambar hasil amatan
Untuk mengambil atau mendokumentasikan hasil amatan

2.      Bahan
            Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Perkembangan Sel yaitu preparat awetan testisyang digunakan sebagai objek pengamatan.



C.    Prosedur Kerja
      Prosedur kerja pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin yaitu sebagai berikut :
1.      Menyiapkan dan meletakkan mikroskop di atas meja praktikum
2.      Mengambil preparat testis dan melatakkannya di meja objek
3.      Mengamati bagian-bagian dari tubulus seminiferus yang berisi bermacam-macam tingkatan perkembangan sel kelamin jantan

4.      Menggambar tingkatan perkembangan sel kelamin tersebut dan  memberikan keterangan pada gambar




DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico : Bandung.
Guyton & Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia. Elsevier Saunders.
Kimbal, John.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Scanlon & Sanders. 2003. Essential of Anatomy and Physiology. Philadelphia : F. A. Davis Company.
Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Hewan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar